Mabok Ga Nih? Kagak Dek - Temulawak Cap Gajah


Siang hari ini saya diminta nyokap untuk ngambil uang kontrakan di Serpong, tepatnya di Perumahan Ciater Permain (pinggirnya sih). Cuacanya terik, panas menyengat, hampir dehidrasi rasanya.

Nah, di samping kontrakan saya itu ada warung, warga sekitar menyebutnya Warung Mak Kumpul. Memang sih di warung itu sering digunakan warga untuk ngumpul, entah itu ngobrol santai, ngobrol RT/RW dan lainya. Selain itu, yang punya warung dipanggilnya Mak Kumpul, jadi wajar kalau warungnya disebut seperti itu.

Di sanalah saya beli sebotol minuman temulawak, Cap Gajah. Setelah lebih dari sepuluh tahun tidak menyentuh minuman ini, bahkan saya sampai lupa rasa dari temulawak itu sendiri saking lamanya, akhirnya tahun 2015 ini saya dapat mencicipi kesegarannya kembali.

"Mak, tar ane ambok ga nih kalo minum temulawak?"

"Ya kagak dek. Becanda aja si adek mah," jawab Mak Kumpul.

"Kali aja Mak, berbusa sih."

Tapi... tapi, saat saya beli, ternyata tutup botolnya tidak bisa dibuka karena rapet banget. Disamping itu, Mak Kumpul tidak memiliki pembuka botol khusus karena biasanya buka botol minuman dengan paku patung yang ditancapkan di pinggir pintu masuk warungnya.

Saya ngakak saja. Sambil minta pisau untuk bukan tutup botolnya. Bagaimana caranya, saya ingin segera minum Sudah haus banget soalnya. Dibawakanlah saya pisau. Eh tumpul, tidak cukup tajam untuk melubangi botol. Nah, setelah itu Mak Kumpul merekomendasikan saya untuk menggunakan obeng yang digetok dengan palu. Akhirnya bisa.

Dikarenakan lubangnya kecil dan ada karet pelindung di dalamnya maka airnya pun sulit untuk keluar. Agar keluar, saya kocok-kocok (kecrot-kecrotin) tuh botolnya seperti mengeluarkan kecap gitu deh. Lumayan lama untuk membuat penuh satu gelas besar.

Dikarenakan cukup lama, saya yang awalnya hanya haus dan ingin minum saja, akhirnya jadi lapar juga. Terlihat kue di dalam toples yang cukup menggiurkan.

"Mak, ini kue apaan?"

"Kue gambang dek, cobain" jawabnya sambil merekomendasikan.

Saya coba, rasanya lumayan enak juga. Teksturnya padat, tapi hancur saat digigit. Tidak hanya berhenti disitu, saat dikunyah teksturnya jadi pulen seperti nasi, sensasi yang sangat nikmat. Apalagi isinya cokelat, ummm, anda bisa bayangkan betapa nikmatnya.


Tidak terasa waktu berlalu sudah cukup lama. Mugkin sekitar satu jam saya minum sebotol temulawak doank gara-gara tutup botolnya tidak bisa dibuka.

Ketika minuman habis, saya pun bayar.

"Berapa Mak semuanya? Temulawak, es dan kue gambang?"

Mak Kumpul mikir sejenak.

"Lima rebu aja dek," ucapnya.

"Nih Mak, lima rebu. Besok-besok mah kalo saya kesini lagi, bawa tutub botol sendiri dah," kata saya sambil bercanda.

"Ia dek, Mak mah kagak punya bukaan tutup botol."

Kocak juga si Mak, cara ngomongnya juga kocak. Logat daerah Betawi gitu deh, saya juga orang Betawi tapi tidak gitu-gitu amat cara ngomongnya.

Beres dah perkara di warung. Uang kontrakan sudah dikantongin.

Pulang deh.


Khasiat temulawak:
  1. Sebagai anti-oksidan
  2. Merangsang nafsu makan
  3. Menurunkan lemak darah
  4. Menjaga kesehatan fungsi hati
  5. Menyembuhkan nyeri haid
  6. Melancarkan ASI
  7. Mencegah penggumpalan darah
  8. Mengurangi radang sendi dan nyeri
  9. Memperbaiki fungsi pencernaan
  10. Obat jerawat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nggak Ada Plastik Nempel atau Lengket, Inilah Cara Jenius Makan Kue Keranjang

Fish & Chips Solaria, Carrefour Lebak Bulus

Nikmatnya Nasi Goreng Kepiting Rajungan di Solaria, AEON Mall