Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Soto Lamongan Gintung - Kaldu Mantap, Koya Gurih

Gambar
Kuah super guriiih... Ini menu soto favorit saya yang dijual di sekitar daerah pasar Gintung, Ciputat, yaitu soto lamongan 99. Mantep ya namanya pake 99? Seperti karakter game yang sudah level mentok alias aura. Skip ! Sebenarnya wujud soto lamongan itu tidak jauh beda dengan soto ayam biasa, bening agak kekuningan gitu, tetapi soto lamongan ini menyertakan taburan kota di atasnya. Di sanalah kekhasan dan bedanya. Bahan koya —menurut abang-abang soto lamongan yang saya tanya di Salemba— adalah kerupuk udang dicampur bawang putih sedikit, lalu dihaluskan. Nah , kota inilah yang bikin soto lamongan jadi sedap. Kalau dulu saya makan soto lamongan di Salemba, koyanya itu bisa ambil sepuasnya. Nggak tau deh sekarang. Soto lamongan semakin sedap ketika sambel ulek dan perasan jeruk nipis dicampurkan ke dalam kuahnya. Sesuai selera juga. Seger banget! Keringat langsung muncul karena situasi jadi tambah hot . Maklumlah outdoor , dengan modal tenda sekadar untuk penghalau debu yang

Restoran All You Can Eat Paling ENAK! Setidaknya Saat Ini

Gambar
Makanan segarrr! Setelah konferensi pers tertutup BlackSquad Indonesia selesai diselenggarakan, tibalah saat untuk makan siang. Awalnya saya kira makan di restoran biasa, ternyata makan di restoran Sana Sini Hotel Pullman Jakarta. Wah , mantap ini. Makan di sini sistemnya buffet dan all you can eat , dan pilihan makanannya banyak banget. Saya bukan orang yang menyukai restoran dengan sistem all you can eat , karena selama ini saya jarang merasa puas dengan menu yang disajikan. Kebanyakan rasanya biasa saja. Hanya beberapa yang saya rasa enak. Hanya saja anggapan saya itu dihajar telak oleh sajian yang ada di restoran ini. Menu pertama yang saya makan adalah pie daging sapi, ikan tuna fillet, dan sejumlah roti, semuanya terasa enak. "Wah, restoran all you can eat rasanya enak begini berapa harganya ya?" pikir saya. Tak mau banyak mikir, saya coba menu lain. Dan saya baru mengetahui kalau restoran ini sangat luas dan menunya banyak banget sampe ke belakang-belak

Waduh! Petyr Baelish Jualan Crepes di Pasar Sandratex

Gambar
Akhir pekan ini saya disuruh nyokap beli sepatu karet di Mall Tex (pasar Sabtu Minggu Sandratex), Jakarta Selatan, untuk mekanik bengkel. "Beli paling mahal 40 ribu," kata nyokap sambil memberi saya uang 50 ribu Rupiah. Saya langsung bergegas pergi bersama adik karena siang hari mau kondangan. Jadwal padat, ada dua lokasi kondangan yang harus saya hadiri, dan lokasinya saling berjauhan yakni Senayan dan Kelapa Gading. Skip . Sesampainya di mall, saya langsung keliling mencari tukang sepatu dan akhirnya dapat. "Berapa bang?" tanya saya. "35 ribu," sahut abang sepatu. "Yah, 30 ribu," tawar saya. "Iya dah," jawabnya tanpa perlawanan. Harusnya saya tawar 20 ribu kali ya, biar gereget dikit, siapa tau juga dapet. Tapi saya tak setega itulah. Skip . Setelah tugas usai. Saya keliling lagi cari sarapan, dan melihat ada keramaian di depan stan crepes. "Wah, tukang crepes masih dagang, kirain sudah bangkrut," ucap dalam hati.

Bubur Ayam Pasundan BINUS - Menu Sedap untuk Sarapan

Gambar
Bubur ayam merupakan makanan yang sangat cocok sebagai menu sarapan. Itulah alasan yang membuat saya nitip ke teman untuk beli bubur ayam Pasundan yang berlokasi di sekitar Universitas BINUS Anggrek ini. Menurut pengakuan teman saya yang pernah mencobanya, bubur ayam Pasundan ini royal banget dalam taburan ayamnya. Bukan disuwir-suir, tapi daging ayamnya itu dipotong tipis sehingga bentuk dan tekstur daging ayamnya masih terlihat dengan jelas. Disamping itu, jumlah potongan dagingnya banyak sehingga dari penampilan saja bubur ayam ini sangat "seksi" dan mengenyangkan. Lupakan tren bubur diaduk dan tidak diaduk (kebenaran yang hakiki), karena perbedatan itu tidak berlaku untuk bubur ini. Dari awal penampilannya saja, bubur ayam Pasundan ini sudah menyajikan toping yang merata. Di manapun anda nyendok buburnya, maka toping seperti ayam, kacang kedelai, bawang goreng dan kerupuknya sudah menyatu dalam satu sendokan. Meski demikian, masih tidak masalah jika anda memut

Fish & Chips Solaria, Carrefour Lebak Bulus

Gambar
Tempo hari setelah belanja di Carrefour Lebak Bulus, saya dan pasangan memutuskan untuk makan di Solaria. Ketika memilih menu, awalnya ingin pilih nasi goreng kepiting (favorit saya) tapi saya urungkan setelah melihat menu fish & chips. Sebenarnya, saya ingin membandingkan rasa mana yang lebih enak antara fish & chips Solaria dengan Fish & Co Pondok Indah Mall 2. Namun kelasnya memang beda, Solaria tentu lebih murah dan ukuran potongan ikannya lebih kecil, lebih tipis sehingga porsinya kurang mengenyangkan (bagi saya). Hanya saja, setelah dicoba, ternyata aroma ikan lebih tercium di fish & chips Solaria. Saya lebih suka sajian ikan yang aromanya agak amis. Meski demikian, tekstur fish & chips dari Fish & Co jauh lebih lembut. Jika disuruh menentukan mana yang lebih baik, tentu saja kembali ke selera dan budget masing-masing. Namun, hal yang membuat saya lebih condong ke Solaria adalah sisa-sisa minyak di ikan lebih kering. Kembali ke fish & chips

Mampir ke Margo City Depok Pasti Beli Doner Kebab

Gambar
Halo sahabat Master, Lama saya tidak mengulas tentang kuliner, dan kali ini saya kembali membuatnya. Salah satu makanan favorit saya selain nasi dan mie adalah kebab. Pertama kali saya mengetahui jenis makanan ini tuh pada saat festival Kemang, tapi saat itu saya tidak sempat coba karena ramai banget antriannya. Kebab pertama yang saya coba adalah Kebab Turki Baba Rafi. Tergolong murah, tapi rasanya enak dan dagingnya juga (terasa) banyak. Meski enak, untuk Kebab Turki itu saya milih-milih penjual juga karena ada yang jualan di pinggir jalan banget. Daging kebabnya itukan terbu, dan kalau di pinggir jalan itu debunya parah sehingga saya beli Kebab Turki di penjual yang agak jauh dari pinggir jalan untuk memastikan kebersihannya. Pada artikel ini saya tidak membahas tentang Kebab Turki, melainkan Doner Kebab. Itu adalah merk kebab yang paling saya suka saat ini. Tidak banyak sih gerainya. Hanya ada beberapa yang saya ketahui dan salah satunya adalah tempat saya biasa beli mak

Banana Cotton Cake, Bukan Tokyo Banana

Gambar
Kreativitas para penikmat makanan manis saat ini telah membuat buah pisang naik kelas. Alasannya adalah mereka rela repot-repot menciptakan kue pisang yang dibuat dari pisang. Makan pisang tidak sesederhana dulu lagi. Repot nggak sih? Tentu tidak, karena sensasi ketika menyantap kue tersebut membuat pisang jadi lebih menarik untuk disantap. Namanya Banana Cotton Cake , saya beli kue ini saat belanja di Carefour Lebak Bulus. Ada beberapa jenis model kue pisang, yaitu kue biasa dengan varian isi berbeda seperti kacang almond, cokelat, blueberry , kismis dan beberapa lainnya. Ada juga kue dengan lapisan cokelat kuning berukuran normal, dan lebih kecil, tapi bentuknya tetap pisang. Hanya saja, tampilannya lebih mulus dan menggiurkan. Sempat kepikiran juga sih, ada hubungan apa Banana Cotton Cake dengan Tokyo Banana yang hits itu, tapi setelah saya tanya ke mbak penjualnya, ternyata beda. Mbaknya juga menjelaskan perbedaan  Banana Cotton Cake  dengan Tokyo Banana yang mana t