Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Chitato Asian Cuisine, Rasa Spicy Bulgogi Khas Korea

Gambar
Bungkus Sepulang dari fitness , saya mampir ke mini-market untuk beli Adem Sari. Entah mengapa rasanya lidah ini akan terserang sariawan. Ketika lewat di area camilan, saya melihat Chitato ada rasa baru yakni seri Asian Cuisine . Ada tiga rasa dari Chitato Asian Cuisine yaitu Spicy Bulgogi khas Korea, Satay khas Thailand, dan Okonomiyaki khas Jepang. Untuk rasa sih saya tidak tertarik, tapi kemasan dari Chitato tersebut bagus banget. Warna dope lembut dan ukurannya super besar (lebih besar dari camilan lainnya di mini-market) sehingga indra penglihatan saya memaksa otak untuk membeli camilan tersebut. Saya pilih Spicy Bulgogi. Tertulis dalam kemasannya: "Bulgogi" merupakan salah satu makanan populer Korea yang terdiri dari irisan tipis daging sapi, direndam dalam bumbu khas Korea selama 2 – 4 jam. Bumbu Bulgogi adalah campuran kecap asin dan gula ditambah bumbu lain, kemudian dimasak/dipanggang menggunakan plat besi "Hot Plate" dan disajikan dengan

Ingat Beng-beng, Ingat Sulitnya Masa Kecil

Gambar
Beng-beng merupakan produk wafer buatan Mayora yang dibalut dengan cokelat, karamel dan krispi. Saat saya masih sekolah dasar dulu, sekitar tahun 1998, Beng-beng adalah simbol snack anak-anak gaul. Belinya di Circle-K. Kalau jalan dari sekolah saya dulu di Kramat Pela 011 Pagi, jalan agak jauh ke arah Taman Langsat. Sayangnya, pada zaman itu saya termasuk anak yang kurang gaul karena tidak mampu membeli Beng-beng ini. Bukan karena tidak punya uang sih , tapi karena saya menganggap harga Beng-beng kala itu cukup mahal untuk sebuah snack . Jadilah saya hanya menonton teman makan Beng-beng doank . Mencium aromanya, sudah cukup bikin ngiler. Tapi saya hanya mampu melihat sambil tersenyum dan menahan nafsu untuk beli. Mengenaskan memang, tapi itulah saya dulu. Tidak pernah beli Beng-beng, andai coba pun, sudah pasti karena dibelikan atau diberi. Bahkan hingga kondisi sudah bekerja saat ini, saya tetap tidak pernah beli Beng-beng. Tapi kalau diberi, tidak pernah nolak. Enak kok

Bukan Hanya Popcorn, Nonton Film Juga Enak Dengan Makaroni

Gambar
Hampir sebulan ini, saya sedang keranjingan makan snack makaroni. Dibilangnya sih makaroni, padahal itu jenis pasta fusilli yang digoreng garing dan diberi bumbu beraneka rasa. Fusilli Grizzly nama merek snack -nya, saya biasa beli langsung ke penjualnya karena dekat dengan dari kantor saya. Namun, jika tidak ingin datang ke tempat penjual, saya bisa pesan secara online melalui Twitter-nya @FusilliGrizzly . Ketika ditanya kenapa namanya Fusilli Grizzly bukan nama yang lebih Indonesia gitu, penjualnya bilang kalau dia ingin mereknya go international . "Lagu lu baaang, go internasional," kata saya dalam hati sambil nahan ketawa. Ada beberapa rasa yang ditawarkan oleh si penjual, yang saya ketahui antara lain jagung, keju, pedas, ayam bakar dan barbecue . Saya sendiri paling suka rasa ayam bakar, keju dan jagung karena bumbunya terasa banget. Sedangkan rasa lainnya kurang, khususnya pedas. Aroma cabenya sih mantep, tapi pedasnya kurang terasa. Walaupun seperti

Sate Paling Enak di Bintaro, Tapi Nunggunya Lamaaa

Gambar
Lezat, nikmattt... Jika saya sedang ingin makan sate di kawasan Bintaro, saya mampir ke sate cabang Rumah Sakit Pemerintah Pertaminan ini atau populer dengan sebutan sate RSPP. Jika dinilai dari rasanya, rate ini memiliki rasa yang sangat enak. Teksturnya juga pas, juicy juga. Dimakan bersama dengan lontong semakin menambah kenikmatan sate yang setiap potongannya besar-besar ini. Bumbu kacangnya itu lho , kental, bikin kangen. Tapi..., ada tapinya. Saya sarankan agar anda take away  (bungkus, bawa pulang) saja, jangan makan di lokasi karena tempatnya kurang enak. Kebanyakan pelanggan sate ini memang take away sih, pesan banyak, lalu diambil ketika sudah jadi. Selain itu, pesan sate ini harus sabar karena bukan hanya anda yang beli. Abang-abang yang jualan hanya dua orang, satu yang bakar sate sedangkan satu lagi bertugas menyiapkan sate, membungkus dan memberikan pesanan ke pelanggan. Setiap kali saya datang ke sate ini, penjualnya tidak pernah berhenti bakar sate. Bak

Mie Ramen Instan Ini Rasanya Enak Juga, Tapi...

Gambar
Sehabis fitness di gym, saya lapar. Buka tudung saji di atas meja makan, tidak ada apa-apa. Terpaksa saya putuskan untuk masak dan makan mie instan. Tapi ketika mau ambil mie biasa, saya melihat sebungkus mie ramen instan yang sangat menggiurkan. Ternyata itu punya adik saya. "Bilang dulu ah, nanti kalo main masak aja, bisa dicakar," pikir saya. "Ni, ramen ane masak ya?" "Ia," jawabnya singkat. "Aseeek." Langsung deh saya sikat itu ramen. Siapkan panci berisi air, letakkan di atas kompor gas, lalu nyalakan api. Tunggu sampai air mendidih, barulah mie dimasukkan ke air panas. Huahahaha, tega banget mie tak berdosa itu direbus di air panas. Tidak lupa juga masukkan sayuran keringnya, agar matang dan bercampur dengan kuahnya. Menunggu mie matang, dalam rangka mengisi waktu, saya baca-baca kandungan apa saja yang terdapat pada satu kemasan mie ramen tersebut. Tertulis di tabel informasi nilai gizi, lumayan banyak juga lemak dan karbo

Nyoba Donat Madu Pertama Kali, Mulai Dengan yang Sehat

Gambar
Mandi setelah seharian bekerja itu rasanya segar sekali. Dilanjutkan dengan bermain game android yang baru saya unduh hari ini, BLOK BLOK dari Gambreng Games. Tak lama setelah itu, adik saya tiba di rumah setelah pulang kuliah. Ia membawa pulang oleh-oleh berupa selusin donat bermerek Donat Madu. Kemasannya menarik, seperti kebanyakan donat zaman sekarang, disusun secara horizontal di dalam kemasannya sehingga bentuk kotaknya lebar sekali. Tampilan modern Tren donat sekarang ini adalah toping yang sangat variatis, dengan desain seperti lukisan. Penuh warna dan beraneka toping . Mulai dari kacang, meises, butiran biskuit warna-warni selai buah dan berbagai variasi toping lainnya. Apabila melihat penampilan dari donat ini, pasti semua orang ingin segera melakukan gigitan pertama, dan melanjutkan hingga gigitan selanjutnya hingga donat habis. Beberapa sih modern, namun beberapa lainnya mirip dengan desain donat dari gerai donat lain. Walaupun mirip, tapi ada perbedaan y

Pemikiran Bijaksana dari Tukang Mie Ayam

Gambar
Sebelum lanjut baca novel Vandaria Saga: Winterlame , saya mau cerita kisah sederhana tentang penjual mie ayam di dekat rumah saya. Mungkin sekitar dua tahun yang lalu, nampaknya tahun 2012, saya ngobrol dengan penjual mie ayam favorit saya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang, Banten. Setelah obrolan yang cukup panjang ketika saya makan mie ayam yang dibeli darinya, akhirnya saya mengetahui bahwa dulunya bapak yang akrab disapa Kiting itu adalah penjual bakso di daerah Gintung. Bapak yang akrab juga dengan panggilan Pakde itupun mengaku bahwa ia mengenal keluarga saya sejak jadi tukang bakso, ketika itu ibu saya masih kecil dan nenek saya baru punya dua anak. Nenek saya saat ini punya tujuh anak yang semuanya sudha berumah tangga. Saya pun ingat ketika ia diundang oleh ibu saya untuk membuatkan bakso di acara ulang tahun adik laki-laki saya, Alif. Rasa baksonya memang luar biasa, gurih dan kenyal tapi bertekstur ketika digigit. Di samping itu, kuah baksonya juga enak bange

Mabok Ga Nih? Kagak Dek - Temulawak Cap Gajah

Gambar
Siang hari ini saya diminta nyokap untuk ngambil uang kontrakan di Serpong, tepatnya di Perumahan Ciater Permain (pinggirnya sih ). Cuacanya terik, panas menyengat, hampir dehidrasi rasanya. Nah, di samping kontrakan saya itu ada warung, warga sekitar menyebutnya Warung Mak Kumpul. Memang sih di warung itu sering digunakan warga untuk ngumpul, entah itu ngobrol santai, ngobrol RT/RW dan lainya. Selain itu, yang punya warung dipanggilnya Mak Kumpul, jadi wajar kalau warungnya disebut seperti itu. Di sanalah saya beli sebotol minuman temulawak, Cap Gajah. Setelah lebih dari sepuluh tahun tidak menyentuh minuman ini, bahkan saya sampai lupa rasa dari temulawak itu sendiri saking lamanya, akhirnya tahun 2015 ini saya dapat mencicipi kesegarannya kembali. "Mak, tar ane ambok ga nih kalo minum temulawak?" "Ya kagak dek. Becanda aja si adek mah," jawab Mak Kumpul. "Kali aja Mak, berbusa sih." Tapi... tapi, saat saya beli, ternyata tutup botolnya ti

Diskon 40 Persen, Rasa Tetap Mantap - Haikara Sushi

Gambar
Akhri pekan tahun lalu, saya dan keluarga mencoba sushi di Haikara Sushi, Bintaro Jaya Xchange Mall (BXc). Alasan tertarik untuk makan di sana dikarenakan ada promo diskon 40%, sehingga kami bisa merasakan sushi dengan rasa yang tetap mantap dan orisinal dengan harga yang terjangkau. Sushi yang dipesan saat itu antara lain salmon sushi, salmon maki, baby tako gunkan dan satu lagi saya lupa nama menunya apa. Salmon sushi-nya enak, sehingga kami pesan sampai 5 porsi salmon sushinya saja. Daging salmon yang disuguhkan pada sushi tersebut sangat segar dan tidak amis, rasanya itu seperti kelapa muda. Hanya saja, yang menjadi kekurangan pada sushi di restoran ini adalah bentuknya yang terbilag kecil (jika dibantingkan beberapa restoran sushi yang pernah saya datangi) dan penampilannya yang kurang konsisten karena potongan daging yang kebesaran, kepanjangan dan kekecilan, atau potongan maki yang kepanjangam dan kependekan. Apabila makan sendiri saja, mungkin ukuran sushi tidak jadi