Nggak Suka Sayur Asem dan Ikan Asin, Kecuali yang di Sini
Keseringan makan satu menu biasanya membuat lidah jadi jenuh sehingga rasanya tidak sedap lagi. Bagi saya, ini terjadi kepada sayur asem dan ikan asin. Mungkin anda juga pernah merasa demikian, bosan kepada suatu menu walaupun sebenarnya enak.
Salah satu menu enak yang membosankan bagi saya adalah sushi, karena ketika kuliner asal Jepang ini mulai populer di Indonesia saat Sushi Tei masuk dan ramai di Pondok Indah Mall, saya kerap kali mampir, selain itu dikarenakan saya juga sering ditraktir teman makan di Kyadon Sushi sehingga rasa bosan terhadap sushi pun semakin membuat semangat dalam menyantap sushi jadi berkurang.
Selain sushi, saya juga bosan dengan sayur asem dan ikan asin. Jika teman-teman membahas tentang nikmatnya makan sayur asem, ikan asin yang dicampurkan dalam nasi hangat, sudah terbayang di benak saya tentang kebosanan yang sangat tinggi. Karena ibu saya sering masak dua menu tersebut.
Namun tunggu sebentar! Kecuali sayur asem dan ikan asin di warung ini. Wijaya Kusuma, gelanggang olahraga badminton yang dikelola oleh Pak Udin di Pondok Cabe Ilir. Saya dan keluarga biasa berkunjung ke sana setiap lebaran atau Idul Fitri, karena di sana ada banyak saudara dari nenek.
Sayur asem - ikan asin |
Tambah tahu, tempe dan daun singkong |
Kuah sayur asem yang dioplos dengan potongan ikan asin (ikan abong) hancur lebur yang diracik dengan jengkolnya itu terasa sangat gurih dan sedap. Seluruh kebosanan saya terhadap sayur asem dan ikan asin sirna seketika saat menyantap hidangan yang dibuat oleh Ibu Ngkus ini. Apalagi ditambah sambel ulek yang cair dan pedesnya luar biasa.
Wah, sensasinya mantap.
Hanya di sini satu-satunya tempat saya merasa antusias untuk menyantap sayur asem, dan ikan asin.
Komentar
Posting Komentar